Langsung ke konten utama

Liburan Keluarga ke Batu Malang

little s di depan lampion garden, BNS

Awal tahun 2017 ini, alhamdulilah bisa membawa little princess ke Batu, Malang 6 hari 5 malam.
Kita perginya berdua saja dan seperti biasa banyak yang heran, mungkin ga yakin kalo saya bisa jalan2 berdua dengan baby 20 bulan. Terimakasih temans untuk perhatiannya, tapi jangan lupakan saya sudah mengurus little s sendirian sejak 3 hari sebelum little s lahir. Kita berdua kan wonder women hi hi. Kalo ditanya bagaimana pengalaman liburan kemarin, oalah memang nano-nano rasanya. Repot sudah pasti, dan ujian kesabaran, tapi inikan liburan jadi dibawa happy saja. Liburan bersama shanum merupakan kebahagian tersendiri bagi saya.
Untuk liburan ini, saya ga buat itinerary, tapi hanya membuat list tempat/kegiatan yang akan dikunjungi, itupun disesuaikan dengan kondisi little s dan sesantai mungkin.

Day 1
Senin 2 Januari kita berangkat. Dari Pangkalpinang maskapai yang paling singkat hanya Sriwijaya, dan tiketnya lumayan mihil, beruntungnya little s masih infant. Jam 8.40 mulai take off lanjut transit Jakarta, sampai di Abdurahman Saleh Malang sekitar jam 12an. Bandaranya kecil dengan view pegunungan jadi indah banget. Dari bandara kita langsung ke Royal Orchids Garden Hotel & Condominium Batu, tarif taxinya 155ribu *dibandara ada taxi resmi*. Waktu tempuh Malang-Batu sekitar 40 menit. Hotelnya keren karena ada taman dan pool. Jadilah hari ini kita stay aja di hotel sambil mengajak little s bermain di taman.

Bahagia rasanya bisa lihat little s tertawa

ayooo unda kita jalan-jalan

Day 2
Setelah breakfast, jam 11 check out dan titip koper di hotel serta minta pesankan taxi, kita jalan2 ke Museum Angkut.
Di Batu ada taxi argo, jarak tempuh royal orchids ke museum angkut sebenarnya dekat dan saya sempat liat argonya kurleb 12ribuan, tapi tentu saja kami dikenakan tarif minimal 30ribu.

Jam buka loket 11.00-19.00 wib, kalo museumnya sendiri buka jam 12.00-20.00 wib. Karena masih dalam suasana liburan, jadi tiketnya harga weekend Rp100.000 dan anak2 di bawah 85 cm free. Bawa kamera dicharge 30ribu, tapi kamera hp free. Ga boleh bawa makanan dan minuman, tapi makanan bayi boleh, jadi ditas saya ada biskuit dan air mineral, karena bawa bayi sama petugasnya dibolehin. 
Sebenarnya museum angkut kurang cocok buat bayi, little s dinaikkan ke stoller dan tentu saja si baby bosen ga bisa lari-larian secara doi kan aktif banget ;). Di lantai 2, barulah lebih seru karena banyak spot tiruan dari berbagai negara, dan didesain outdoor, jadi little s bisa lepas bebas lari ke sana-sini.
O ia, ntar kalo ga bawa stoller dari rumah, sewa aja di sini.

kalo ini cocoknya difoto dengan banyak orang emang

lihat kolam air di depan buckingham palace versi kw

semua jenis transportasi ada di museum angkut

Untuk urusan perut, di museum angkut ada stand makanan dan oleh2 juga pasar apung dengan saung2 di tepi danau... pokoknya asiklah makan disini. O ia di pasar apung juga bisa sewa perahu kelilingin danaunya, kecil sih tapi lumayanlah.

Makan siang di saung tepi danau

Pembayarannya pake kartu yang mesti di top up dulu di kasir. tapi tenang saja, saldonya bisa ditukar lagi di kasir juga. Kami sempat makan siang di stand ayam penyet, kalo rasa so so lah dan harganya ga mahal.
Setelah lelah berkeliling, pesan taxi lagi kemudian kembali ke hotel, ambil koper lanjut check in di The Singhasari Resort.

Nah, kalo di singhasari ada fasilitas shutle ke tempat wisata, jadi saat check in saya daftar ke resepsionis buat diantar ke Batu Night Spektakuler jam 5.00 sore nanti dan ke Jatim Park 2 besoknya.

saatnya istirahat dulu di hotel

Dari tamu hotel ada 3 keluarga lain yang sama2 minta di drop ke BNS. Enaknya di Batu semua tempat wisata tidak berjauhan, jadi little s ga bosen diperjalanan. Sesampai di BNS, beli tiket di loket tapi saya lupa kemarin harganya berapa, little s tiketnya free karena tingginya masih di bawah 85 cm. Untuk tiket, ada tiket terusan atau reguler, saran saya sih kalo yang dibawa anak dengan tinggi badan dibawah 120 cm, mending beli tiket reguler saja, karena rata2 wahana di BNS mensyaratkan TB minimal 120cm.
Meskipun demikian, little s tetap aja bahagia dibawa kesini, dan ada  tiga wahana yang kita coba, lampion garden, mini train, dan sepeda gantung. Karena dari awal beli tiketnya bukan tiket terusan, jadi setiap wahana kita beli tiket lagi, satu wahana kalo ga salah 15ribu.

Lampion garden menjelang malam

thank for being here with me, little 

Jam 9 malam kita dijemput pihak hotel, lanjut bobo cantik di hotel buat persiapan besok ke Jatim Park 2.

Ceritanya bersambung ya....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menginap di Royal Orchids Hotel & Condominium Batu

Selama liburan di Batu dan Malang, 2 - 7 Januari 2017 kami menginap di 4 hotel berbeda. Bagi saya, memilih hotel merupakan satu hal yang cukup menyita waktu, karena jangan sampai setelah membayar ternyata hotel yang dipesan tidak sesuai harapan. Makanya kalau baru pertama kali pergi ke satu tempat, saya lebih suka gonta-ganti hotel untuk merasakan sendiri pengalaman menginap di hotel tersebut sehingga ke depannya kita punya referensi. View from lobby Dari hasil searching di blog dan baca review di Tripadvisor, saya memutuskan di Batu menginap di Royal Orchids Garden & Condominium dan The Singhasari Resort  sedangkan untuk di Malangnya kami stay di  Harris Hotel & Convention  dan  Ibis Styles Malang . Semuanya saya pesan lewat traveloka dot com. Hari pertama setelah lelah perjalanan dari Pangkalpinang, kami tiba di Royal Orchids jam 2 pm. Awalnya ragu booking hotel ini, karena di traveloka kamar yang masih tersedia kamar superior non ...

Finnaly......... Alhamdulillah (Part 1)

Allahuakbar....Allahuakbar.......Allahuakbar segala puji bagi-Mu Ya Allah tiada rencana yang seindah rencana-Mu. Dari awal menikah saya dengan suami sudah berkomitmen ingin membangun keluarga bahagia dengan atau tanpa hadirnya seorang anak, jadi kami enjoy menikmati hidup. Setelah 2 tahun 8 bulan kami hidup berdua akhirnya Allah mempercayakan kami untuk menjadi calon orangtua, Alhamdulillah. Sebenarnya kejadian ini sungguh diluar dugaan, dan ceritanya berawal dari acara mudik lebaran. Tanggal 26 juli 2014 kemarin saya mudik lebaran ke rumah mertua di Tanjung enim, sumsel. dari awal sudah kita rencanain dirumah mertua hanya sampai lebaran ke 2 tanggal 28 juli,  tanggal 29 Juli pagi sekitar jam 10 pagi kita berangkat ke palembang. Setelah menempuh +/- 4 jam naik travel akhirnya jam 2an kita sampai palembang dan langsung cek-in di hotel arista yang sudah kita booking lama sebelumnya. Nah saatnya honeymoon lagi dan semuanya berawal di sini. Hi....hiiii namanya aja hanimun ya pa...

Wisata Sejarah: Berkunjung ke Museum Timah Indonesia

Bangunan museum berusia ratusan tahun Berulangkali lewat di depan Museum Timah tidak sekalipun terlintas niatan untuk mengunjunginya. Datang ke museum gak ada keren-kerennya sama sekali. Itulah yang saya pikirkan tentang museum, dulu. Semuanya berubah ketika punya anak. Kehadiran little s mengubah sudut pandang saya tentang sebuah kesenangan, bahwa bersenang-senang dapat dilakukan dimana saja, bersenang-senang tidak harus mahal dan ke luar kota. Alam dan lingkungan sekitar dapat menjadi sumber belajar bagi saya dan little s. Sehabis hujan, berbekal roti dan air mineral, kami mengunjungi Museum Timah. Banyak kejutan yang saya dapatkan ketika datang ke sini. Museum yang awalnya saya kira hanya menyimpan sejarah tentang pertimahan, ternyata menyimpan dan turut menjadi tempat saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Museum Timah ini awalnya merupakan rumah dinas BTW (Bangka Tin Winning), yang kemudian dijadikan tempat perundingan antara Pemerintah Republik Indones...